Minggu, 28 April 2013

Cara Membuat Pancing Cumi-Cumi


mancing cumi-cumi memiliki sensasi tersendiri, mancing cumi juga banyak digemari karena sensasi tarikannya yang berbeda dari ikan biasanya. mancing cumi-cumi menggunakan teknik yang beragam seperti casting langsung dari boat atau bisa juga dengan trolling dengan kecepatan boat yang lambat. ok langsung saja ke topik pembahasan kita yaitu cara membuat pancing cumi-cumi.

Alat-alat yang dibutuhkan yaitu :
1. Kayu berukuran panjang 15 cm/ lebih. Usahakan cari kayu yang lunak/ringan. seperti urat bakau/mangrove. seperti gambar di bawah ini.


2. Lem Alteco. atau lem sejenis itu yang mampu merekat dengan kuat dan mengkilat/tidak memutih sesudah kering.


3. Pisau Kecil yang tajam, usahakan pakai yang baru. agar bisa menghasilkan rautan kayu yang halus dan bersih.


4. Timah-timah/Pemberat Pancing yang biasa kita gunakan untuk memancing.

5. Pena. Usahakan pena yang memiliki tinta yang tebal dan mengkilat.


6. Spidol Permanent hitam. digunakan untuk memberi lingkaran pada mata.

7. Jarum Pentul, digunakan untuk membuat mata.


8. Mata Pancing cumi-cumi. usahakan cari yang kecil. agar lebih ringan.


 9. Kili-kili pancing, seperti gambar di bawah


10. kawat kecil sebesar ijuk, usahakan yang stainless.

Cara Pembuatan :

1. Gambar Pola bentuk udang pada kayu dengan menggunakan pisau yang telah disediakan.

 
Seperti inilah kayu yang sudah di raut dibuat menyerupai bentuk tubuh udang.

2. Pasangkan jarum pentul untuk mata udang, pasang timah pemberat di bawah mata(sesuaikan dengan besar kecilnya udang2an yang sudah di raut). Tancapkan mata pancing di bagian ekor udang2an. Pasang kili-kili di bagian mulut udang2an.

3. Buat pola gambar strip sesuai keinginan dengan pena di bagian samping dan punggung udang2an.

4. Lem semua yang telah dipasang tadi menggunakan lem alteco : mata pancing,timah pemberat,mata,kili-kili, dan tubuh udang2an agar kelihatan lebih mengkilap(agar tidak cepat keropos/berubahnya warna oleh air laut.



 "Udang2an yang sudah jadi dan siap untuk mancing cumi-cumi. dan sudah saya coba, terbukti ampuh dibandingkan pancing cumi-cumi yang dijual di toko pancing. Pernah mendapatkan cumi-cumi dalam 3 jam 1 ember hitam kecil penuh. Memang, buatan tangan sendiri lebih mujarab."

sekian tips dari saya, semoga bermanfaat bagi sobat-sobat semua
readmore »»  

Jumat, 26 April 2013

Teknik Mancing Casting, Jigging, Popping dan Trolling


Jika kita berbicara tentang mancing, otomatis yang tersirat di benak kita adalah memasang umpan (baik itu umpan hidup atau umpan yang sudah mati) di kail dan melemparkannya di sungai atau laut yang kira-kira berpotensi untuk dimakan ikan. Dibalik semua itu, masih ada banyak hal yang sangat luas untuk dibahas, seperti halnya fisherman dan angler. Perbedaan mendasar antara fisherman dan angler adalah peralatan yang digunakan dan juga teknik yang digunakannya saat berburu ikan. 
Fisherman cenderung menuju ke peralatan yang cukup sederhana, joran, senar dan kail dengan teknik seperti yang telah dijelaskan di awal kalimat. Sedangkan angler, sedikit lebih ruwet, angler sendiri di ambil dari kata angling fish, yaitu salah satu ikan dari perairan laut dalam. Angler adalah pemancing yang menggunakan rod atau joran, senar, reel dan juga umpan buatan yang disebut dengan lure (memiliki bentuk menyerupai ikan dan lebih seperti mainan). Teknik yang biasanya digunakan adalah Casting, Jigging, Popping dan Trolling yang merupakan bagian dari salah satu tehnik dalam memancing.

Dimulai dari teknik casting,
1. Casting







Merupakan salah satu teknik memancing dengan cara melempar dan menarik kembali, dimulai dengan melempar lure, retrieving atau menggulungnya dengan reel sambil memainkannya sesuai dengan tipe lure yang digunakan. Ini dilakukan terus menerus hingga lure tersebut disambar oleh sang predator air.  Peralatan yang digunakan untuk casting adalah, Joran casting (memiliki tingkat kelenturan yang sangat tinggi), reel baitcasting (bisa mengatur kecepatan retrieving dan spool saat melempar dan menarik lure), dan otomatis yang terakhir adalah lure itu sendiri.
Casting cenderung digunakan untuk memancing di sungai dengan target ikan-ikan predator seperti; hampala, toman, gabus, dan sejenisnya. Lure-lure yang digunakan untuk casting adalah; Stickbait, Minnow, Spoon, Spinner, Pencil, Froggie, Casper, dan masih banyak lainnya. Tiap-tiap lure mempunyai action (gerakan umpan ketika dimainkan di air) yang berbeda-beda, dan tentunya tiap lure mempunyai teknik yang berbeda-beda pada saat retrieving.

2.Jigging



Pada teknik mancing yang ini, tidak serumit teknik casting yang terlalu banyak jenis lure dan cara yang berbeda-beda saat memainkannya. Jigging adalah teknik memancing dengan menjatuhkan lure hingga kedasar laut, dan mulai mengayun-ayunkan joran diimbangi dengan retrieving.
Namun pada saat retrieving, lure tidak digulung hingga ke permukaan, kira-kira sampai di tengah kedalaman laut, spool reel kembali dibuka agar lure kembali kedasar dan mulai memainkan teknik yang sama hingga ada sambaran dari predator perairan laut dalam. Joran pada teknik ini sangat kaku, karena dibutuhkan kekuatan disini untuk mengangkat ikan, reel yang biasa digunakan adalah spinning reel kelas hard action. Dan untuk lurenya itu sendiri jelas sekali menggunakan Metal Jig, sesuai dengan nama tekniknya.

3.Trolling







Dibandingkan dengan teknik memancing lainnya, teknik ini merupakan teknik memancing dengan peralatan termahal, tidak semua angler bisa merasakan sensasi strike dengan teknik ini. Trolling adalah teknik memancing dengan menenggelamkan lure dan juga disertai dengan jalannya kapal. Teknik ini merupakan teknik mancing termudah, karena angler disini hanya mengulur lure yang terkait pada senar dari joran dengan jarak sekitar 100-200 meter dari kapal, dan membiarkan lure tetap terseret di air yang mengakibatkan gerakan-gerakan akibat perubahan kapal sambil menunggu sambaran ikan.
Mengapa teknik ini merupakan teknik termahal, karena harga joran dan reel khusus trolling harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk kelas medium action, selain itu angler juga harus menyewa kapal untuk bisa melancarkan teknik memancing yang satu ini. Lure yang biasa digunakan untuk teknik ini adalah minnow.

4.Popping







Teknik ini sangat populer saat ini, karena banyak dibahas di media televisi dan juga majalah. Teknik pada popping tidak berbeda jauh dengan Casting, yaitu melempar dan menarik lure secara berulang-ulang hingga mendapatkan sambaran dari sang predator. Pada teknik ini, sang predator dipaksa untuk menyambar popper (lure khusus untuk teknik popping) karena gerakan dan splashnya yang sangat mengganggu teritorinya, jadi sang predator menyambar bukan karena merasa lapar, melainkan karena merasa terusik oleh umpan buatan manusia itu. Teknik ini juga merupakan teknik yang sangat digemari oleh para anglers, dikarenakan mereka bisa menyaksikan langsung sambaran ikan pada popper atau juga yang biasa disebut dengan SENSASI STRIKE!!
readmore »»  

Teknik Sederhana Cara Memancing Cumi-Cumi


Sekilas tentang Cumi-cumi :
Cumi – cumi adalah spesies yang merupakan bangsa cephalopods dan masuk dalam ordo Teuthida. Cumi – cumi memiliki hubungan kekerabatan dengan gurita namun dengan bentuk kepala yang simetris panjang dan dilindungi oleh mantel. Secara anatomik, cumi – cumi memiliki delapan lengan dengan tentakel di lengannya.

Cumi – cumi memiliki kekhasan yakni terdapat semacam sirip di bagian tubuhnya yang digunakan untuk berenang. Cumi – cumi juga memiliki mata yang sangat tajam seperti jenis ikan dan hewan vertebrata yan g lain. Maka dari itu penggunaan umpan udang yang berwarna cerah adalah salah satu cara untuk menarik ikan ini untuk memakannya. Memancing dengan menggunakan umpan buatan memang lebih efektif daripada menggunakan umpan yang udang yang asli, karena biasanya cumi – cumi menggunakan matanya yang tajam saat mencari makan.

Lokasi Memancing
Untuk mancing cumi anda bisa mencoba dari atas dermaga, perahu atau dari karang-karang pinggir
pantai laut. Hindari memancing di lokasi dengan arus yang sangat deras karena cumi biasanya
tidak bermain di lokasi seperti ini. Dasar laut harus memiliki gugusan rumput laut atau karang
sebagai tempat berlindung cumi. Idealnya air laut harus berwarna cerah/bening, ada sedikit
angin (angin darat bukan angin laut) dan kedalaman laut berkisar antara 2-6 meter. Jika
mancing di atas dermaga, perhatikan bekas tinta (dari cumi) di lantai dermaga. Bekas tinta ini
menunjukkan bahwa anda telah menemukan lokasi yang tepat untuk mancing cumi.

 Jenis-jenis umpan mancing cumi dan fungsinya

    1. CAPELLA / SQUID JIG / UDANG-UDANGAN



 • Type Umpan :
    1. Untuk air dangkal (Semi floating – dgn cirinya timah kecil), efektif digunakan untuk perairan dangkal 1 sd 2 meter.
    2. Air sedang (Sallow – dgn cirinya timah sedang) efektif digunakan untuk perairan sedang 3 sd 4 meter
    3. Air dalam ( Deep – cirinya timah besar) efektif digunakan untuk perairan dalam diatas 4 meter dan berarus agak kencang.



    • Teknik Mancing :
    Umpan ini biasa lebih populer digunakan dgn cara/teknik casting,
 ukuran untuk casting mulai dari size 1” sd 3.5” dan jika lebih besar 4” ke atas lebih efektif digunakan untuk trolling malam hari pada saat terang bulan.
 • Warna :
    Warna yang menjadi favorit adalah adalah yang cerah atau dominant
 orange, pink, blue, green dan kombinasi dari warna tersebut.

    • Bahan Body :
    1. Plastik
    2. Fiber
    3. Kayu

    • Target Cumi :
    Cumi karang/calamari/juhi/bigfin, sotong, cumi jarum dan terkadang gurita

       • Tips :
    1. Pada saat pertama kali casting gunakan dahulu mulai dari ukuran yang kecil,
 tujuannya adalah untuk mengetahui ukuran cumi yang ada dispot tersebut. Jika sudah diketahui ukuran cuminya maka sesuai umpan/capella dgn cumi tersebut, krn biasanya cumi kecil sangat jarang (takut ) untuk memakan umpan yang lebih besar dari ukuran cumi sendiri.
    2. Jika pada saat casting kondisi arus kencang gunakanlah capella yang bertimah berat atau capella untuk air dalam
agar capela tidak melayang dan dapat menjangkau dasar air.
3. Jika saat pertama kali casting tidak mendapat sambutan, usahakan ganti umpan/capella dengan warna lainnya dan jika strike gunakan capela tersebut seterusnya dan jika strike berkurang ganti kembali dgn warna lainnya.
    4. Jika casting atau trolling malam lebih efektif gunakan capella GID (glow in the dark)

Waktu Memancing :
waktu terbaik untuk mancing cumi adalah saat pagi hari (jam 6.00-9.00) dan menjelang malam
(jam 18.00-21.00). Jika anda mancing di lokasi dengan lampu penerangan buatan seperti dermaga
atau pelabuhan, maka anda bisa mancing sepanjang malam, Cumi akan tertarik dengan sinar lampu
yang terang. cari posisi/lokasi dermaga yang paling terang.

Aksi :
Lemparkan capela sejauh mungkin dan biarkan tenggelam sebentar kira-kira 10 detik. Berikan
sentakan pendek pada capela untuk mendapatkan perhatian cumi. Segera setelah anda melihat sang
cumi mencengkeram capela, anda harus menggentak secara perlahan agar mata pancing tersangkut
kemudian gulunglah reel secara perlahan sampai cumi mendekat ke jaring serok anda. Kadangkala
gerakan menghentak hanya akan menakuti cumi, maka anda harus memperhatikan sang cumi dengan
seksama untuk melihat reaksinya terhadap capela.
readmore »»